Kendaraan listrik dinilai akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat karena alasan lebih nyaman dan lebih ekonomis dari sisi operasional. Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir mengatakan, saat ini diperlukan upaya masif dari berbagai pihak menyediakan ekosistem kendaraan listrik agar memberikan rasanyaman dan manfaat bagi masyarakat. “Kita akan fokus membuat bagaimana masyarakat ingin menggunakan kendaraan listrik, dan menurut saya ini akan menjadi lifestyle. Pertama, kita harus buat kendaraan yang lebih nyaman, kedua lebih ekonomis, dan terakhir menjadi kebanggaan,” ujar Pandu dalam pernyataannya, Sabtu (29/1/2022).
Selain itu perlu upaya bersama meningkatkan kesadaran masyarakat agar beralih menggunakan kendaraan nol emisi emisi tersebut. “Pembangunannya masih dalam tahap awal, kalau pakai istilah startup. Saya rasa perkembangannya akan sangat cepat dua sampai tiga tahun ke depan. Ketika edukasi semakin baik, saya yakin electric vehicle (kendaraan listrik) ini akan menjadi bagian dari lifestyle masyarakat dunia, termasuk Indonesia,” paparnya. Belum lama ini, Electrum, usaha patungan antara TBS Energi Utama dan Gojek Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro di ekosistem baterai swap.
Electrum dan Gogoro akan bekerja sama memperkuat pengembangan ekosistem EV di Indonesia khususnya roda dua. “Sebagai perusahaan teknologi perintis di sektor EV Indonesia, tujuan Electrum adalah mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia,” ujarnya Untuk mewujudkan tujuan ambisius ini perlu penerapan teknologi dan proses yang bertaraf internasional.
Dia mengatakan, kolaborasi antara Electrum dan Gogoro sejalan dengan komitmen TBS Energi Utama dan Gojek untuk mencapai net zero emissions di 2030, serta investasi TBS Energi Utama dalam energi bersih dan terbarukan pada periode waktu yang sama.